Sabtu, 20 April 2024
  • (0473) 21480
  • dlh@luwuutarakab.go.id

BACK TO BEGIN

BACK TO BEGIN Perbandingan Kondisi Sungai Masamba, tahun 1981 dengan 2020 (ahmadteppo)

Back to Begin...mungkin generasi kita sedang dalam kondisi diuji..dicoba..dihukum atau entah, banyak kondisi dan fenomena yang diperlihatkan ke generasi ini. Apakah ini terjadi pertama kali?..kita bisa jawab TIDAK, karena sesungguhnya ini pernah terjadi namun bukan generasi kita. Banjir yang terjadi di Sungai Masamba membuka mata kita bahwa sesungguhnya sungai ini "merindukan" tempatnya semula, tempat awal terbentuknya, sehingga kejadian seperti ini merupakan siklus dengan pemicu banyak faktor...Solusi?..Lihat dulu..pelajari pola sungai, sistimastika aliran sungainya, berapa kecepatan aliran, gradien sungai, material penyusunnya apa, stadia sungainya, bagaimana kondisi bagian hulu sungai, vegetasi dan tutupan lahannya sehingga tidak selalu begitu banjir datang ada yang teriak...."Solusinya adalah Keruuuk". Boleh dikeruk tapi yang bagian mana..boleh diluruskan tapi yang mana?...Solusi untuk kondisi seperti ini, harus dilakukan dengan cermat...kendalanya?..wow..banyak..diantaranya pemilikan lahan pada bantaran sungai...pembukaan lahan di wilayah DTA, kondisi Geologi yang menjadi ancaman, Litologi penyusun wilayah,persoalan kewenangan, dan ketersediaan dana serta sumber daya manusia...di wilayah Kabupaten Luwu Utara, banyak sekali sungai utama dan anak sungainya. yang bermuara ke Teluk Bone, terdapat sekitar 8 (delapan) Sungai dengan potensi ancaman seperti yang ditunjukan Sungai Masamba saat ini...Bagi Warga Luwu Utara agar tetap waspada, bandir bandang bisa terjadi dan kita tidak pernah tahu..namun sangat penting untuk mawas saat terjadi hujan intensitas sedang dengan waktu yang cukup lama...#semogabanjirtidakmembuatkorbanjiwa