Jumat, 26 April 2024
  • (0473) 21480
  • dlh@luwuutarakab.go.id

Lubang Biopori, Satu Solusi Seribu Manfaat

Lubang Biopori, Satu Solusi Seribu Manfaat Siswa SDN 173 Sukamaju II Membuat Lubang Biopori

dlh.luwuutarakab.go.id, MASAMBA Luwu Utara merupakan daerah yang memiliki curah hujan yang cukup tinggi Musim Hujan, fakta ini ini terbukti Dalam kurun waktu 5 tahun (2013 – 2017) nilai curah hujan bulanan dikisaran angka 100 – 600 mm (DIKPLHD Luwu Utara, 2017).

curah hujan yang tinggi membuat tanah di Luwu Utara menjadi Subur dan menjadi surga bagi Petani. Namun ibarat 2 mata Pisau, dibalik anugrah yang luar biasa juga menjadi Petaka masyarakat Luwu Utara.

Frekuensi terjadinya banjir yang tinggi di Luwu Utara dan timbulnya genangan salah satunya disebabkan oleh curah hujan yang tinggi.

Untuk itu perlu dilakukan pengelolaan Lingkungan yang baik agar Anugrah Alllah SWT keada masyarakat Luwu Utara dapat dioptimalkan manfaatnya dan diminimalisir dampak negatifnya.

Salah Satu Solusinya adalah menggalakkan GERakan LuBANG BiopoRI untuk Luwu Utara-Bersih, Aman, Indah dan Kemilau (GERBANGRI LU-BAIK). Kegiatan ini berupa gerakan Pembuatan Lubang Biopori di daerah genangan pada wilayah masing-masing.

Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan gerakan tersebut, simak kutipan artikel berikut ( https://masfikr.com/cara-membuat-biopori/ ).

Biopori biasa juga disebut dengan lubang resapan biopori merupakan lubang yang dibuat tegak lurus ke dalam tanah. Lubang ini memiliki diameter antara 10-30 cm dan tidak memiliki muka air tanah dangkal. Lubang tersebut kemudian diisi dengan sampah organik yang memiliki fungsi sebagai makanan makhluk hidup yang ada di tanah, seperti cacing dan akar tumbuhan.

   

  Gambar ilustrasi Lubang Biopori

Manfaat Biopori

Pembuatan biopori juga memiliki tujuan agar kita memperoleh manfaat. Berikut ini ada empat manfaat yang kita dapatkan jika membuat lubang resapan biopori di halaman rumah.

1.   Mengurangi Sampah Organik

Pembuatan lubang resapan biopori dapat mengurangi sampah organik dari rumah kita ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir). Karena, ketika kita membuat lubang, salah satu proses yang harus dilakukan adalah memasukkan sampah organik.

Selain mengurangi sampah organik yang akan dibuang ke TPA, pembuatan biopori juga akan membuat masyarakat biasa memilah antara sampah organik dan anorganik.

 

2.   Menyuburkan Tanah

Ketika kita memasukkan sampah organik ke dalam lubang, akan terjadi proses biologis yang akan menjadikan sampah tersebut menjadi pupuk kompos. Dengan terbentuknya pupuk kompos di dalam lubang, tentu akan membuat tanah menjadi lebih subur.

 

3.   Membantu Mencegah Terjadinya Banjir

Saat ini, banjir sering terjadi entah itu di kota atau di kampung, dan salah satu penyebabnya adalah sistem drainase yang tidak baik. Biasanya di daerah padat penduduk drainasenya buruk karena kurangnya daya serap air oleh tanah.

Dengan membuat lubang resapan biopori, dapat membantu air untuk segera masuk ke dalam tanah. Selain itu, sampah organik yang ada di dalam lubang merupakan makanan dari cacing tanah.

Cacing yang masuk ke dalam lubang akan membuat terowongan-terowongan kecil di dalam tanah ketika menuju ke lubang yang berisi sampah organik. Hal ini tentu akan membuat air lebih cepat meresap ke dalam tanah.

 

4.   Mempengaruhi Jumlah Air Tanah

Terowongan-terowongan kecil yang dibuat oleh cacing tanah akan meningkatkan luas permukaan tanah. Hal ini tentu akan membuat kapasitas tanah untuk menampung air menjadi meningkat. Bahkan, lubang resapan biopori ini mampu meningkatkan luas bidang resapan menjadi 40 kali lipat.