dlh.luwuutarakab.go.id, MASAMBA – Luwu Utara
merupakan daerah yang memiliki curah hujan yang cukup tinggi Musim Hujan, fakta
ini ini terbukti Dalam kurun waktu 5 tahun (2013 – 2017) nilai curah hujan
bulanan dikisaran angka 100 – 600 mm (DIKPLHD
Luwu Utara, 2017).
curah
hujan yang tinggi membuat tanah di Luwu Utara menjadi Subur dan menjadi surga
bagi Petani. Namun ibarat 2 mata Pisau, dibalik anugrah yang luar biasa juga
menjadi Petaka masyarakat Luwu Utara.
Frekuensi
terjadinya banjir yang tinggi di Luwu Utara dan timbulnya genangan salah
satunya disebabkan oleh curah hujan yang tinggi.
Untuk
itu perlu dilakukan pengelolaan Lingkungan yang baik agar Anugrah Alllah SWT
keada masyarakat Luwu Utara dapat dioptimalkan manfaatnya dan diminimalisir
dampak negatifnya.
Salah
Satu Solusinya adalah menggalakkan GERakan
LuBANG BiopoRI untuk Luwu Utara-Bersih, Aman, Indah dan Kemilau (GERBANGRI LU-BAIK). Kegiatan ini berupa
gerakan Pembuatan Lubang Biopori di daerah genangan pada wilayah masing-masing.
Untuk
mengetahui apa yang dimaksud dengan gerakan tersebut, simak kutipan artikel
berikut ( https://masfikr.com/cara-membuat-biopori/ ).
Biopori
biasa juga disebut dengan lubang resapan biopori merupakan lubang yang dibuat
tegak lurus ke dalam tanah. Lubang ini memiliki diameter antara 10-30 cm dan
tidak memiliki muka air tanah dangkal. Lubang tersebut kemudian diisi dengan
sampah organik yang memiliki fungsi sebagai makanan makhluk hidup yang ada di
tanah, seperti cacing dan akar tumbuhan.
Manfaat
Biopori
Pembuatan
biopori juga memiliki tujuan agar kita memperoleh manfaat. Berikut ini ada
empat manfaat yang kita dapatkan jika membuat lubang resapan biopori di halaman
rumah.
1. Mengurangi Sampah Organik
Pembuatan lubang
resapan biopori dapat mengurangi sampah organik dari rumah kita ke TPA (Tempat
Pembuangan Akhir). Karena, ketika kita membuat lubang, salah satu proses yang
harus dilakukan adalah memasukkan sampah organik.
Selain mengurangi
sampah organik yang akan dibuang ke TPA, pembuatan biopori juga akan membuat
masyarakat biasa memilah antara sampah organik dan anorganik.
2. Menyuburkan Tanah
Ketika kita
memasukkan sampah organik ke dalam lubang, akan terjadi proses biologis yang
akan menjadikan sampah tersebut menjadi pupuk kompos. Dengan terbentuknya pupuk
kompos di dalam lubang, tentu akan membuat tanah menjadi lebih subur.
3. Membantu Mencegah Terjadinya Banjir
Saat ini, banjir
sering terjadi entah itu di kota atau di kampung, dan salah satu penyebabnya
adalah sistem drainase yang tidak baik. Biasanya di daerah padat penduduk
drainasenya buruk karena kurangnya daya serap air oleh tanah.
Dengan membuat
lubang resapan biopori, dapat membantu air untuk segera masuk ke dalam tanah.
Selain itu, sampah organik yang ada di dalam lubang merupakan makanan dari
cacing tanah.
Cacing yang masuk ke
dalam lubang akan membuat terowongan-terowongan kecil di dalam tanah ketika
menuju ke lubang yang berisi sampah organik. Hal ini tentu akan membuat air
lebih cepat meresap ke dalam tanah.
4. Mempengaruhi Jumlah Air Tanah
Terowongan-terowongan kecil yang dibuat oleh cacing tanah akan meningkatkan luas permukaan tanah. Hal ini tentu akan membuat kapasitas tanah untuk menampung air menjadi meningkat. Bahkan, lubang resapan biopori ini mampu meningkatkan luas bidang resapan menjadi 40 kali lipat.